hos_hermanto@yahoo.com

hos_hermanto@yahoo.com

Selasa, 20 April 2010

TS yang terhormat,

Pada dasarnya saya gaptek, yang membuat dan ngisikan blog, email sekretaris saya. Jadi untuk facebook n BB yang rasanya lebih intens saya nggak bisa- mhn lewat sms ato email. Mohon maaf juga saya baru buka komentar dan permintaan dari beberapa teman mengenai urutan lagu Mozart. Samapi minggu ke 36 diperlukan 11 komposisi Mozart dan sampai lahir diperlukan 14 komposisi Mozart. Hal ini penting, karena proses apoptosis(kematian sel terprogram) neuron (utamanya neuron piramidalis) meningkat di minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga diperlukan lebih banyak lagu. Tentunya urutan lagu ini harus dikombinasi dengan nutrisi yang baik terutama DHA- kata kuncinya adalah kombinasi stimulasi(Mozart) dan nutrisi(DHA).

Saya juga ingin mengomentari artikel di Parents Guide tahun 2005 yl dan beberapa pakar lain sbb:

1. Yang diperkaya lingkungannya adalah janin dalam kandungan bukan ibunya- jadi yang mendengarkan musik Mozart adalah janin dalam kandungan. Headset harus ditempel ke perut ibu bukan telinga ibunya. Mohon dibaca 5 M dan 1 U @

Penelitian di luar negeri yang disebutkan dilakukan pada orang dewasa bukan pada tikus atau manusia yang otaknya sedang tumbuh. Memang pengetahuan mengenai otak-organ manusia/ jagat raya paling rumit, masih terus berkembang, jadi mohon jangan kesusu mengklaim salah dan benar. Tetap terbuka terhadap temuan baru, dan kalo bisa “seimbang”- biasanya kalau penelitian orang bule langsung diapresiasi sedangkan penelitian lokal diabaikan.

Bayangkan saat dalam kandungan sel otak janin mengalami proliferasi (bertambah banyak), migrasi (berpindah ke tempat berfungsi – ditepi otak= korteks), diferensiasi (berubah sesuai fungsi), sedikit mielinisasi(penyelubungan), sedikit sinaptogenesis(percabangan yang sangat penting) dan apoptosis(kematian sel terprogram). Dan sudah jelas bahwa otak membutuhkan stimulasi- utamanya sensorik – auditorik untuk tumbuh dan berkembang di samping nutrisi. Bila diberi paparan, tentunya hasilnya akan berbeda dengan paparan simulasi dan nutrisi terhadap otak dewasa.

3. Mendengarkan musik klasik jangan seperti orang bule- yang menurut Don Campbell – pengarang Efek Mozart, salah. Mendengarkan musik klasik seperti sebuah perjalanan, do re mi nya sama tapi kalo posisi di intro dan cauda akan memberikan dampak yang berbeda. Mendengarkan musik klasik mestinya tanpa tepuk tangan tetapi seperti latihan tenaga dalam atau meditasi. Mozart mengarang 626 komposisi yang tercatat dan diberi nomer K 1 – 626, yang memenuhi kriteria: sederhana, nada mayor, ketukan 60 – 80 x/ menit, frekuensi 3000-8000 Hz dan analisis frekuensi, histogram, . Misalnya lagu K626 yang dikenal sebagai Requim, mhon jangan diputar untuk janin dalam kandungan- ini lagu kematian. Dari kriteria di atas ada 11 – 14 lagu yang saat ini ijin produksinya sedang saya urus – ternyata tidak mudah. Dan kami dapatkan juga kalau orkestranya berbeda hasilnya akan berbeda. Jadi kalau mau mendapatkan urutannya, CD atau kasetnya, mohon lewat kami – dan dalam format penelitian.

Saat ini kami sedang melanjutkan penelitian kami pada tahap 4 (manusia- klinis) dan nantinya akan diproduksi secara masal. Penelitian ini untuk menganalisis dampak kombinasi stimulasi Mozart dan Nutrisi terhadap “General Movement” bayi baru lahir sampai minimal 6 bulan. General movement menurut dr Achmad S Sp A lebih baik dalam mengevaluasi tumbuh kembang bayi – anak. Saya beruntung ketemu partner dr Achmad Suryawan Sp A – salah satu pakar general movement Asia – dunia. Format penelitian juga akan diperbaiki – sesuai usulan tim HTA RS dr Soetomo terutama Dr Anang dr Sp A , dengan randomisasi , double blinded dan menghitung N3T nya.

Upaya ini mudah-mudahan bisa menghasilkan generasi Indonesia yang lebih cerdas dan sehat

Mohon doa restu